Apa yang pertama kali ada di benak Anda ketika mendengar kata 'PAJAK'?

Rabu, 12 Mei 2010

Entah kenapa,...

Entah kenapa,...
Sejak aq nyantrik dengan sedikit minta persetujuan untuk meminta kemurahan biaya di padepokan, hubungan dengan rekan-rekan kerja menjadi sedikit kaku. Kalaupun boleh dikatakan sedkit renggan....

Entah kenapa,...
Mungkin dari sisi mereka, embuh aq ra ngerti, karna aq ndak ikut punya pikiran. So, aq ndak bisa mewakili pikiran dan hati mereka...

Entah kenapa,...
Direktur keduitanpun rasanya menjaga jarak dengan tidak banyak melibatkan aq dalam program-program yang biasanya aq dilibatkan. Bahkan hampir tiga tahun ini, yang aq bisa ingat, aq 'seperti dibiarkan' mau berbuat apa. Tidak ada tegoran. Tidak ada petunjuk. Tidak ada perintah. Tidak ada tugas baru. Tidak ada evaluasi verbal. Apa yang aq kerjakan diACC aja. Evaluasi formalitas aja secara tulis untuk penilaian kinerja, dengan nilai terakhir CUKUP. Ndak lebih dari CUKUP, apalagi ISTIMEWA.

Entah kenapa,...
Manajer yang secara struktur berada diatasqpun setali tiga uang. Ndak ada pendampingan. Ndak ada supervisi. Ndak ada comment. Ndak ada evaluasi verbal, cuma tulis...

Entah kenapa,...
Setahun terakhir emang aq diisukan akan 'disetarakan' dengan mereka, sehingga manajer sudah membuat jarak denganq, dengan tidak memberi bingkisan lebaran sebagaimana diberikan kepada anak-buahnya.
Sedang manajer satunya adalah mantan anak-buahq yang 'dinilai' direktur keduitan lebih bisa diajak 'kompromi'...

Entah kenapa,...
Untuk urusan kompromi hal-hal yang 'sedikit bengkok', aq kurang bisa menerima. Padahal itu "ternyata" lebih bisa diterima lingkungan disini. Apalagi untuk urusan "bengkok" emang aq ndak bisa menerima.

Entah kenapa,...
Dulu aq begitu meyakini, bahwa "idealis itu akan sulit berada di tempat yang ideal" atau "tiada tempat yang ideal bagi idealis". Berjalannya waktu, aq mencoba sedikit kompromi dengan tempat yang kurang ideal, tapi nuraniq kurang bisa menerima dengan sejahtera semua kejadian yang terjadi di tempat kurang ideal itu.

Entah kenapa,...
Aq sedikit meragukan kalau 'kejujuran' itu modal utama bekerja, karena dengan berjalannya waktu aq melihat di bawah langit ini, banyak kaum idealis sudah tidak jujur lagi. Kejujuran sudah menjadi nomor sekian yang dijadikan alasan penunjukan seseorang menduduki posisi. Meski ini ndak bisa digeneralisasi, tapi di mana aq berada, aq melihat kenyataan itu terjadi...

Entah kenapa,...
Meski aq meragukan itu, tapi masih menyakini bahwa hingga kini aq masih sejahtera dengan apa yang ada padaku kini...

Tuhan,...berjalan di jalanMU itu lebih indah...lebih sejahtera...
Tuhan,...berjalan bersamaMU itu lebih tenang...lebih sentosa...
Tuhan,...yang terlebih penting, aq berkenan di hadapanMU, dibanding manusia...